Perjuangan Tidak Pernah Menemui Titik Noktah.
Tubuh ini seakan lemahTiada daya tiada kuasaMenangis berjujuran air mataMengingat butir-butir dosaTerkumpul menjadi lumpur jiwaAku hamba yang hinaSedekad masa diberiHanya diselimuti nodaMenjadi karat dalam hatiMasihkah diterima taubatku lagi?Ya RabbiAku mengerti kesalahan diriAku mengerti aku insan kejiAku mengerti tiada ruang buatku lagiHanya menanti pembalasan azaliNamun dalam jengkal waktu iniBenarkan aku mencariWalau sekelumit ruangMenutup dosa-dosa silamAku ingin sekaliMenjadi hamba yang kenalSiapa pencipta...
saya tak pandai bab2 ni..huhuhu..tapi saya suka baca..
Saudari NorFatihah, anda berbakat dalam penulisan puisi.Cik Mira, semua sekadar mencoret rasa hati.
Catat Ulasan
3 ulasan:
Tubuh ini seakan lemah
Tiada daya tiada kuasa
Menangis berjujuran air mata
Mengingat butir-butir dosa
Terkumpul menjadi lumpur jiwa
Aku hamba yang hina
Sedekad masa diberi
Hanya diselimuti noda
Menjadi karat dalam hati
Masihkah diterima taubatku lagi?
Ya Rabbi
Aku mengerti kesalahan diri
Aku mengerti aku insan keji
Aku mengerti tiada ruang buatku lagi
Hanya menanti pembalasan azali
Namun dalam jengkal waktu ini
Benarkan aku mencari
Walau sekelumit ruang
Menutup dosa-dosa silam
Aku ingin sekali
Menjadi hamba yang kenal
Siapa pencipta...
saya tak pandai bab2 ni..huhuhu..
tapi saya suka baca..
Saudari NorFatihah, anda berbakat dalam penulisan puisi.
Cik Mira, semua sekadar mencoret rasa hati.
Catat Ulasan